Paris Saint Germain Juara Liga Champions diantarkan oleh Luis Enrique menjadi juara Liga Champions. Pelatih asal Spanyol itu mengingatkan lagi kalau sepakbola adalah olahraga tim. PSG membantai Inter Milan 5-0 di final Liga Champions 2024/2025. Dalam pertandingan di Allianz Stadium, Minggu (1/6/2025), Achraf Hakimi, Desire Doue (2 gol), Khvica Kvaratskheila, dan Senny Mayulu.
Liga Champions adalah panggung terbesar bagi pelatih level klub untuk membuktikan kelas mereka. Hanya segelintir nama yang berhasil mengangkat trofi bergengsi ini lebih dari sekali. Luis Enrique baru saja mencatatkan namanya dalam daftar elit tersebut.
Dengan membawa Paris Saint-Germain (PSG) juara Liga Champions 2024/25, Enrique menyamai prestasinya bersama Barcelona di 2015. Pencapaian ini menempatkannya sejajar dengan pelatih kenamaan lain seperti Carlo Ancelotti dan Josep Guardiola.
Meski Ancelotti masih memegang rekor lima gelar, kisah sukses Enrique membuktikan bahwa konsistensi di level tertinggi Eropa bukanlah hal mustahil. Di balik trofi, ada dedikasi, kecerdasan taktis, dan kemampuan membangun tim pemenang.
Kesuksesan Liga Champions
Dengan kesuksesan meraih gelar juara Liga Champions, PSG pun berhasil menggapai treble bersama Luis Enrique. Ini juga menjadi keberhasilan pertama PSG menggapai Si Kuping Besar sejak dibelai oleh Qatar Sports Investment pada 2011.
Sejak akuisisi oleh taipan Qatar, PSG gemar mengumpulkan pemain bintang. Neymar, Kylian Mbappe, juga Lionel Messi sempat sukses dikumpulkan PSG, tapi masih saja gagal menjadi juara Liga Champions.
PSG baru sukses menjuarai Liga Champions setelah melepas ketiga bintang besar itu. Eks pemain PSG asal Nigeria, Jay-Jay Okocha, yang menilai bahwa tim asal ibukota Prancis itu kini bermain sebagai tim di bawah asuhan Luis Enrique. Hal itu menjadi kunci sukses PSG musim ini.
“Cara mereka (Paris Saint-Germain) melakukannya, mereka membuatnya terlihat mudah. Datang dengan rencana permainan dan itu berjalan dengan saat baik untuk mereka –saya pikir mereka sangat pantas meraih itu,” kata Okocha di TNT Sport.
“Dia (Luis Enrique) membuat kita menyadari bahwa sepakbola adalah permainan tim. Tak masalah sebagus apa anda, kalau anda tidak bermain untuk tim, anda tak bisa memenangi apapun,” kata dia menambahkan.

Carlo Ancelotti yang Belum Tertandingi
Carlo Ancelotti masih menjadi pelatih tersukses dalam sejarah Liga Champions dengan lima gelar. Dua di antaranya dia raih bersama AC Milan, sementara tiga lainnya didapatkan dengan Real Madrid. Ancelotti juga satu-satunya pelatih yang tampil di lima final berbeda.
Keberhasilannya tak lepas dari pengalaman sebagai pemain yang pernah merasakan atmosfer Liga Champions. Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang tenang, cerdas membaca permainan, dan mampu memaksimalkan potensi skuad.
Selain prestasi, Ancelotti juga diakui karena kemampuannya menjaga keharmonisan tim. Di tengah tekanan tinggi kompetisi Eropa, ia tetap mampu membawa timnya tampil konsisten hingga ke puncak.
Baca juga: Frimpong Resmi Masuk Liverpool
Hat-trick Zinedine Zidane
Selain Ancelotti dan Enrique, nama-nama seperti Bob Paisley dan Zinedine Zidane juga menorehkan sejarah. Paisley membawa Liverpool juara tiga kali, sementara Zidane mencetak rekor unik dengan tiga gelar berturut-turut bersama Real Madrid.
Guardiola juga membuktikan kelasnya dengan menjuarai kompetisi ini bersama Barcelona dan Manchester City. Prestasinya menunjukkan bahwa gaya permainan menyerang tetap bisa sukses di level tertinggi.
Daftar pelatih multigelar memang pendek, tapi setiap nama di dalamnya mewakili dedikasi, kecerdasan taktis, dan kemampuan memimpin tim di momen krusial.
Pelatih Multigelar di Liga Champions
Luis Enrique resmi menjadi pelatih ketujuh yang menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda. Setelah sukses bersama Barcelona, dia mengulangi pencapaian spektakuler itu bersama PSG. Prestasi ini membuatnya masuk dalam daftar pendek pelatih multigelar seperti Jose Mourinho dan Guardiola.
Selain Enrique, hanya enam pelatih lain yang berhasil meraih gelar dengan dua klub berbeda. Di antaranya adalah Carlo Ancelotti, Ernst Happel, dan Ottmar Hitzfeld. Mereka membuktikan bahwa kesuksesan di Liga Champions bukanlah kebetulan, melainkan hasil kerja keras dan kemampuan beradaptasi.
Kunci keberhasilan para pelatih ini terletak pada manajemen tim dan kemampuan membaca gejolak kompetisi. Mereka tak hanya ahli dalam taktik, tapi juga mampu membangun mental juara di ruang ganti. Menangkan permainan sportsbook bersama Naga Empire situs gaming online depo mudah cepat hari ini!